Dear Fellow Future Hoteliers,

Kali ini saya mau berbagi sedikit pengalaman waktu kerja di Dubai. Siapa tau bermanfaat bagi kalian semua. Sebelum kita bahas mengenai pekerjaan, ada baiknya kita me-‘refresh’ pengetahuan kita mengenai Dubai.  Dubai (dalam bahasa Arab: دبيّ, Dubaīy) adalah satu dari tujuh emirat dan kota terpadat di Uni Emirat Arab (UEA). Letaknya di sepanjang pantai selatan Teluk Persia di Jazirah Arab. Kota Dubai kadang-kadang disebut Kota Dubai untuk membedakannya dari emirat. Nah, banyak yang salah mengartikan Dubai dengan Abu Dhabi karena sama-sama merupakan bagian dari Uni Emirat Arab. Yang harus dipahami adalah istilah uni emirat merupakan kata lain dari negara bagian, seperti halnya Malaysia yang memiliki 14 negara bagian di mana setiap negara bagian dipimpin oleh raja-raja kecil. Abu Dhabi adalah ibukota dari Uni Emirat Arab dan berjarak sekitar 1 jam perjalanan dari Kota Dubai. Sementara kelima negara bagian atau emirat lainnya adalah Ras Al Khaimah, Ajman, Fujairah, Sharjah dan Umm Al Quwain. Dubai memiliki dua musim, yaitu musim panas dan musim dingin. Pada musim panas, suhu di sana bisa mencapai 45-50 derajat Celcius, kebayang ga panasnya? Kira-kira gini, kalau jam 12 atau 1 siang kita ke jalan, tubuh seperti dikerubungi oleh semut saking ‘humid’-nya di sana, dan saya ga bisa keluar tanpa menggunakan sun glasses, I mean really a proper sunglasses yang kuat menahan cuaca ekstrim itu.

Anyway, saya pertama kali ke Dubai pada tahun 2004 akibat ketidaksengajaan mendapatkan informasi dari teman mengenai lowongan kerja melalui agen di Bandung. Singkat cerita saya di-interview dan lulus, menunggu sekitar 2 bulan dan kemudian berangkat ke sana dengan menggunakan Emirates Airlines. Ticket di’provide’ gratis oleh pihak perusahaan jadi tidak perlu khawatir akan keluar uang banyak. Paling uang yang keluar untuk membayar agent fee sama medical check up saja. Saya bekerja di hotel yang bernama Madinat Jumeirah, merupakan Hotel yang masuk ke dalam Jumeirah Group di mana Burj Al Arab atau ikon Dubai merupakan salah satu dari propertinya. Saya bekerja selama kurang lebih 3,5 tahun di Private Dining Room and Restaurant. Banyak hal baru yang saya dapat di sana, baik dan buruk, termasuk kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang penting atau selebritis dunia yang kebetulan memilih Dubai sebagai tujuan liburan mereka. Saya tidak akan berbicara banyak mengenai bagaimana pekerjaan saya, seperti apa, namun saya akan coba merangkumnya menjadi beberapa tips yang mudah-mudahan dapat berguna bagi kalian semua.

32923554430440l

Here are the tips (based on my experience) :

1.       Biasanya paling mudah untuk bekerja atau mencari pekerjaan di Dubai atau negara-negara Middle East lainnya. Kalian akan menemukan banyak agen di kota-kota besar yang melakukan perekrutan untuk berangkat ke sana. Kemungkinan kalian harus menyiapkan sejumlah uang untuk membayar agent fee dan medical check up. Besarnya bisa mencapai hampir 5 jutaan. Saran saya sih, kalo kalian hobi ngulik website, langsung aja apply melalui website hotel di sana, seperti Jumeirah.com. Dalam situsnya ada job vacancy yang langsung bisa diisi. Dengan begitu bisa lebih hemat ga perlu keluar duit lebih banyak untuk bayar agent fee dsb. Karena ternyata pihak Hotel menyediakan tiket gratis dan medical check up gratis di sana apabila kalian diterima untuk bekerja disana.

2.       ENGLISH IS A MUST… Pastinya, karena di sana kalian akan bekerja dengan berbagai orang dari berbagai budaya dan bangsa,  bahasa yang digunakan pastinya bahasa internasional yaitu Bahasa Inggris. Kalo bisa Bahasa Arab atau bahasa lainnya seperti Jepang atau Rusia boleh juga tuh, soalnya dapat ‘language allowance’ selain gaji, lumayan kan?

3.       WONT CRACK UNDER PRESSURE…  Ini biasanya yang buat orang-orang mengundurkan diri atau ‘early retirement’ dari sana. Pada awal saya bekerja di sana, di departemen tempat saya kerja ada 13 orang Indonesia dan setahun kemudian hanya ada 5 orang Indonesia. Biasanya keluhan yang paling sering didengar adalah tidak bisa beradaptasi dengan cuaca dan lingkungan kerjanya. I tell you the truth, orang Indonesia itu paling rajin, namun kendala dari orang kita adalah memiliki kecenderungan untuk mengalah dengan bangsa lain. Banyak koq orang Indonesia yang menempati posisi bagus di sana.

4.      DRINK LOTS OF WATER… Ini beneran loh…  Terkadang karena kesibukan kita dalam bekerja, kita jadi tidak menyadari kondisi tubuh kita sendiri. Dehidrasi terjadi sangat cepat di sana. Saya pernah secara tiba tiba berkunang-kunang dan pingsan hingga dibawa ke dokter dan ternyata penyebabnya adalah kurang cairan.

5.       THE CHOICE IS YOURS TO TAKE… Kalian harus punya ‘certain goals’ atau tujuan jangka pendek atau panjang, mau berapa lama kalian bekerja di sana? Mau berapa lama di satu posisi? Dan lain sebagainya. Banyak teman-teman saya yang memiliki karir bagus di Dubai, memilih Dubai sebagai tempat persinggahan sementara karena mau ke kapal pesiar seperti Radisson Seven Seas Cruise Line dan banyak juga yang memutuskan untuk keluar dari Dubai karena karir yang kurang bagus dan ternyata berkembang sangat pesat di Indonesia atau negara lainnya.

Sekian tips dari saya. Memang tidak banyak namun saya berharap sedikit tips yang saya berikan kepada kalian, The Future Hoteliers, bisa bermanfaat untuk kalian ke depannya. Terima kasih dan tetap semangat