Dalam waktu 1 bulan saya terus berlatih bersama teman-teman saya yang juga mengikuti perlombaan, dimulai dengan kepasar dipagi hari untuk membeli bahan latihan setiap hari,dan berlatih dari pagi sampai malam. Tepat seminggu sebelum berangkat ke Bali dimana merupakan saya mulai berlatih menggunakan waktu dimana di kompetisi hanya diberikan waktu memasak 45 menit mulai dari mempersiapan bahan, memasak, dan menyajikan masakan saya diatas piring dengan rapih dan sempurna. Saat latihan menggunakan waktu disitu saya merasa semakin kurang percaya diri karena berpikir bahwa yang saya sajikan tidak begitu memuaskan. Karena masih banyak kendala-kendala dan tidak percaya diri dengan masakan saya yang nanti akan diperlombakan.

Dan akhirnya saya dan 3 teman saya perwakilan dari Hotel Management BINUS Univesity, berangkat ke Bali dengan begitu banyak harapan dari keluarga dan jurusan agar pulang membawa hasil dan kabar yang membahagiakan. Dan akhirnya hari perlombaan di mulai yaitu 4 Maret 2016 dimana hari sebelumnya saya merasakan tidak bisa tidur nyenyak dan tidak nafsu makan, pas di jam 10 pagi saya mulai memasuki tempat perlombaan disitu saya berasakan mual, sakit perut, jantung berdebar-debar, keringat dingin dan tangan saya gemetar. Perasaan yang benar-benar luar biasa yang saya alami, pengalaman baru dikehidupan saya.

106
Astrid Octavia

Setelah selesai perlombaan disitu saya merasakan kelegaan dan perasaan bahagia, terharu ternyata saya bisa melewati kompetisi dengan baik. Setelah itu saya dan semua peserta dipanggil oleh para juri dan komentar terhadap menurut juri, masakan saya masih ada kekurangan. Saat mendengar komentar itu, disitu langsung merasakan bahwa saya tidak mungkin menang dan mendapatkan mendali. Setelah perlombaan saya berisitrahat bersama ke 3 teman saya sambil menunggu hasil pengumunan nanti sore. Sekitar jam 4 sore kami berlari-lari kearah panggung untuk mendengar hasil pengumunan perlombaan, dan salah 1 teman saya terpanggil dan mendapatkan mendali Bronze (perunggu), dan tanpa sadar ternyata nama saya juga terpanggil “Astrid Octavia, BINUS Univesity Jakarta, medali Bronze (perunggu)”. Terkejut dan tak percaya, saya langsung lari keatas panggung dan waktu pemberian mendali situ saya menangis bener-bener perasaan campur aduk, antara masih tidak percaya, bahagia, terharu dll. Karena merasa tidak yakin kalau saya mendapatkan mendali Bronze (perunggu) dikategori Pasta Junior Chef Challenge karena peserta kategori ini dari berbagai daerah dan negara. Alhamdulliah saya bersyukur dan berterimakasih kepada Allah SWT karena diberikan hadiah yang terbaik dalam hidup saya, dan setelah itu saya langsung telephone ke mama saya memberitahu bahwa saya mendapatkan mendali pertama saya diperlombaan pertama yang saya ikuti, disitu semua keluarga sedang berkumpul dan semua ngucapkan selamat, saya hanya bisa menangis sambil tertawa ditelephone bener-bener tidak bisa berkata-kata.

Astrid Octavia in Bronze Medal (Category :Pasta Junior Chef Challenge)
Astrid Octavia in Bronze Medal (Category :Pasta Junior Chef Challenge)

Ke esokan harinya ternyata ke 3 teman saya juga mendapatkan mendali dan hasil yang membanggakan, dan Alhamdulillah kami dapat pulang ke Jakarta dengan hasil yang memuaskan dan membanggakan kepada orang tua, teman dan BINUS Univesity. Hingga banyak dosen kagum dan mengucapkan selamat kepada saya dan 3 teman saya. Berikut adalah beberapa kata-kata yang bisa saya katakan: Jadilah disiplin, kreatif, dan inisiatif. Disiplin berlatih, kreatif menciptakan menu, dan inisiatif untuk terus bertanya kepada dosen dan senior yang lebih mempunyai banyak pengalaman.

Hotel Management Binus University dengan 3 medali di 9th Bali Salon Culinaire 2016.
Hotel Management Binus University dengan 3 medali di 9th Bali Salon Culinaire 2016.

Pada saat itu lah, saya merasa lebih penasaran untuk mencoba lagi di Salon Culinaire berikutnya. Penasaran tentang bagaimana saya bisa mendapatkan medali perak? Atau bahkan medali emas. Penasaran bagaimana jika saya bersaing di kelas profesional, tidak ada lebih banyak di kelas junior? Tapi itu bukan hanya sebuah bermimpi . saya berjanji diri saya untuk menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. Kemudian saya harus lebih sering membaca buku, belajar dan berlatih lagi atau mendalami dengan teknik memasak, dan melakukan uji coba atau inovasi pada beberapa menu. Yang paling penting kita harus percaya diri dengan karya yang kita miliki, karena karya yang kita miliki adalah kekuatan dari diri kita sendiri, kalau kita tidak percaya dengan diri kita sendiri bagaimana bisa kita medapatkan hasil yang maksimal untuk kita nantinya dan selalu semangat, lakukan dengan ikhlas, bahagia, tanpa adanya paksaan, semua berawal dari hati apabila hati kita senang dan bahagia pasti hasil yang kita dapatkan pun pasti membuat senang dan bahagia ,jangan lupa selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas apa yang diberikan kita selama ini.

Terima kasih Hotel Management BINUS Univesity untuk memberi saya kesempatan, semua senior dan dosen yang membantu saya selama saya berlatih dan selalu memberikan masukan, dan pembaca artikel ini. Saya berharap ini bisa menginspirasi Anda untuk menjadi apa yang Anda inginkan.

123

Best Regards,

Astrid Octavia