Masakan Italian menjadi salah satu masakan yang dapat diterima oleh orang Indonesia, terutama pasta.  Tetapi jarang sekali restoran-restoran yang menyajikan fresh pasta kecuali Italian Restaurant.  Ada perbedaan yang mendasar pada dry pasta dan fresh pasta.  Jika kita memasak dengan menggunakan dry pasta, tekstur yang didapat lebih chewy daripada fresh pasta, sedangkan dari segi rasa yang didapat lebih enak pada fresh pasta, karena saus menyerap kedalam fresh pasta.

Fresh Pasta (Sumber Google)

Menurut Jamie Oliver dalam bukunya ‘Cook with Jamie’ halaman 58, pasta hanyalah terbuat dari tepung dan cairan.  Jenis dari cairan dan tepung yang dipilihlah yang akan menentukan warna, tekstur, rasa, dan richness (kandungan lemak) .

Tepung : tepung yang digunakan dalam pembuatan fresh pasta adalah tepung dengan protein sedang (all purpose flour), tepung semolina memiliki warna kuning, sehingga akan mempengaruhi warna dari pasta, tepung chestnut, dan tepung polenta yang juga berwana kuning.

Cairan : cairan yang paling sederhana bisa dipergunakan adalah air.  Bisa juga memakai telur, dimana pemakaian telur akan berpengaruh pada richness dan warna.  Demikian juga kita bisa menambahkan pure dari sayuran seperti bayam, wortel, atau yang lainnya.  Penambahan pure sayuran akan berpengaruh dari segi warna dan rasa.

Fresh Pasta dengan tambahan berbagai macam puree ( sumber : leite’s culinaria – google)

Salah satu teman saya Chef Eva memberikan resep untuk membuat fresh Pasta yang sampai sekarang masih saya pergunakan jika membuat fresh pasta.

Resep fresh Pasta

700 gr All purpose flour (tepung segitiga)

300 gr Semolina flour

9 eggs

50 ml olive oil

Cara membuat

Aduk semua bahan menjadi satu dan uleni sampai kalis, setelah kalis diamkan selama 30 menit di dalam refrigerator. Adonan siap untuk dicetak dan bisa langsung dimasak.

Silahkan mencoba untuk membuat sendiri fresh pasta, karena dari segi rasa sangat jauh berbeda dengan dry pasta yang banyak di jual di pasaran.