Berwisata tanpa menikmati kuliner lokal belumlah lengkap rasanya. Termasuk Jakarta sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia. Maka dari itu pemerintah terus menggalakkan program pengembangan kuliner atau wisata kuliner yang dapat mendukung wisata kota itu sendiri. Kementrian Pariwisata, DMO Kota Tua, Intitusi Peguruan Tinggi, dan LWG Kota Tua bersama- sama mengadakan kegiatan berupa “Bimbingan Teknis Pengembangan Atraksi Melalui Perkembangan Kuliner di Kota Tua”.

Kegiatan ini dilaksanakan pada 10 Oktober 2018 di Hotel Mercure Kota, Hayam Wuruk Jakarta, dihadiri oleh 60 peserta dari berbagai pihak. Hotel Management Bina Nusantara mendapat kesempatan untuk dapat hadir pada acara ini, yang diwakilkan oleh 4 mahasiswa peminatan Culinary Art, yaitu Brandon, Alde, Clara dan Sonia, serta 2 dosen yaitu Farah Levyta dan Rachel Dyah Wiastuti.

 

Perwakilan mahasiswa Hotel Management Bina Nusantara (Alde, Sonia, Brandon, Clara- kiri ke kanan)

 

Perwakilan dosen HM BINUS; Rachel Dyah Wiastuti dan Farah Levyta

 

Acara dibuka oleh Ibu Wastuti selaku ketua penyelenggara. Beliau menyampaikan bahwa objektif utama dari kegiatan ini adalah untuk memetakan kuliner di area kota tua sehingga kuliner dapat menjadi kontribusi wisata di Jakarta. Sambutan diberikan oleh Bapak Noviyardi Widodo selaku Kepala UPK Kota Tua.

 

Ibu Wastuti selaku ketua penyelenggara

 

Sambutan diberikan oleh Bapak Noviyardi Widodo selaku Kepala UPK Kota Tua

 

Berikutnya dilanjutkan oleh Bapak Dadang Rizki Rahman selaku Deputi Bidang pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata yang memberikan sambutan, arahan dan sekaligus membuka acara secara resmi. Bapak Dadang menyampaikan bahwa sebuah destinasi wisata termasuk Kota Tua dan Glodok haruslah memperhatikan dan terus mengembangkan 3 unsur yaitu kualitas produk, kualitas layanan dan kualitas pengelolaan. Ketiga unsur ini sangatlah penting agar wisatawan dapat merasa nyaman dan aman, dimana kebersihan/ sanitasi adalah salah satu contoh dasarnya. Wisata kuliner sangat potensial, dan akan lebih baik jika areal wisata dan pelaku wisata nya memperhatikan unsur kebersihan. Tentunya para wisatawan tidak segan untuk kembali lagi ketika mereka merasa puas.

Bapak Dadang Rizki Rahman selaku Deputi Bidang pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata yang memberikan sambutan, arahan dan sekaligus membuka acara secara resmi.

 

Narasumber pertama yaitu Bapak Dodi Riadi selaku PIC Kepulauan Seribu dan Kota Tua, Jakarta yang menjelaskan tentang “Glodok Culinary Experience sebagai Central Culiner”. Bapak Dodi menyampaikan bahwa terdapat 5 highlight utama dari wisata kuliner di Glodok, yaitu Es Kopi Tak Kie, Kari Lam, Pu Tien Hing Hwa, Wong Fu Kie Hakka Food, dan Kedai Lao Hoe.

Bapak Dodi Riadi selaku PIC Kepulauan Seribu dan Kota Tua sebagai narasumber

 

Bapak Dodi Riadi selaku PIC Kepulauan Seribu dan Kota Tua

 

Narasumber kedua yaitu Ibu Ismayanti yang menjelaskan tentang “Pola Perjalanan Wisata Gastronomi di Petak Sembilan, Glodok”. Narasumber ketiga yaitu Prof. Giyatmi yang menjelaskan tentang “Wisata Teh; Studi Kasus di Pantjroran Tea House”. Narasumber keempat yaitu Ibu Manik yang menjelaskan tentang “Komunikasi Simbolik Gastronomi Budaya Cina Gastronomi Peranakan Tionghoa di Indonesia”. Narasumber kelima yaitu Bapak Sihono Dwi Waluyo yang menjelaskan tentang “Faktor Pendorong dan Penarik Wisata Gastronomi di Petak Sembilan, Glodok”.

 

Ibu Ismayanti sebagai narasumber

 

Prof Giyatmi sebagai narasumber

 

Ibu Manik sebagai narasumber

 

Bapak Sihono sebagai narasumber

 

Terimakasih kepada Bapak Dodi Riadi atas undangan yang diberikan, sehingga Hotel Management BINUS dapat menghadiri acara yang sangat menginsipirasi karena dapat menambah wawasan mengenai perkembangan kuliner yang tentunya berkaitan erat dengan bidang hospitality yang dijalani jurusan HM BINUS.