Economic Valuation of National Park Indonesia
( A synopsis)
Pada sebagian besar negara-negara berkembang, eksploitasi sumber daya alam (natural resources) dalam rangkaian pembangunan sektor ekonomi serta dalam pemenuhan kebutuhan sosio-ekonomi masyarakat setempat, sangat besar andilnya dalam memperkecil luas hutan serta berkurangnya keanekaragaman hayati. Hal ini tentunya juga mempengaruhi pengembangan kepariwisataan terutama yang menggunakan sumber daya alamiah sebagai daya tarik (natural-based tourism resources) wisata.
Sumber daya kegiatan kepariwisataan yang berkelanjutan sangat tergantung bagaimana menyelaraskan antara kebutuhan aktivitas wisata saat ini dengan melindungi dan memperkaya sumber daya di masa yang akan datang(1). Eksploitasi sumber daya wisata baik untuk pembangunan serta pengembangan sektor pariwisata itu sendiri maupun untuk kegiatan pengembangan sektor lainnya secara tidak bijaksana ternyata tidak mempunyai nilai ekonomi yang baik apabila dilihat dalam jangka panjang. Dampak yang bisa ditimbulkan oleh eksploitasi sumber daya alam justru akan mempercepat potensi kehilangan pendapatan pemerintah juga masyarakat lokal, dan malah sebaliknya biaya yang dibutuhkan akan menjadi lebih besar. Seperti contoh berkurangnya sumber air akibat deforestasi akan menyebabkan biaya yang lebih besar dalam distribusi air bersih bagi masyarakat lokal. Demikian halnya dengan kehilangan potensi ekonomi dari berkurangnya keanekaragaman sumber daya hayati bagi perkembangan dunia medis.
Dalam upaya mempertahankan nilai ekonomi sumber daya hayati sebagai basis daya tarik wisata ada beberapa hal yang dapat menjadi konsiderasi(1) dalam pertimbangan dan kerjasama pihak-pihak terkait (stakeholders) yang berkepentingan terhadap konservasi sumber daya alam antara lain:
- Memahami arti penting konservasi sumber daya alam
- Menjaga kelestarian sumber daya alam
- Mengembangkan kerjasama yang saling menguntungkan antara stakeholder
- Memasukan isu-isu konservasi sumber daya alam dalam perencanaan pengembangan
- Memberdayakan masyarakat lokal
- Memasarkan dan mempromosikan secara bertanggung jawab
- Menghargai kearifan lokal (indigenous rights and obligations)
Konservasi sumber daya alam tidak saja mempunyai nilai ekonomis bagi sektor-sektor lain di luar kepariwisataan. Kepariwisataan yang dikenal dengan ekoturisme mempunyai tujuan yang baik yakni dalam menjaga keterlanjutan sumber daya alami di masa depan, mencari nilai-nilai produktivitas dan ekonomi berbasis sumber daya, memelihara keanekaragaman hayati dan mencegah perubahan lingkungan secara drastis dari generasi ke generasi(2).
Oleh sebab itu pentingnya perencanaan serta pengembangan secara terintegrasi antara pemerintah sebagi regulator dengan stakeholder pengembangan mempunyai kontribusi yang besar dalam konservasi sumber daya alam bagi pembangungan yang berkelanjutan. Terutama peran pemerintah sebagai regulator dalam memberikan kebijakan terutama dalam pembangunan dan pengembangan yang sifatnya eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam, termasuk di dalamnya peran dalam mengedukasi masyarakat untuk menjaga kelestarian sumber daya alam bagi seluruh kepentingan umat manusia di masa yang akan datang.
1) Australian Government (2004), Steps to sustainable tourism, Departement of the Environment and Heritage
2) Stephen Wearing & John Neil (2009), Ecotourism: Impacts, Potentials, and Possibilities (Butterworth- Heinemann), Oxford, UK