Aditya Pratomo’s Blog: Gunung Padang Trip
SITUS GUNUNG PADANG DAN TEROWONGAN LAMPEGAN
Kunjungan kali ini saya dan beberapa teman dari perkumpulan fotografi dan travelling akan mengunjungi suatu situs purbakala yaitu SITUS PURBAKALA GUNUNG PADANG yang berlokasi di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Rute yang kami ambil untuk perjalanan ini adalah Bogor-Sukabumi-Cianjur, dengan menggunakan jasa angkutan Kereta Api. Stasiun yang hanya melayani rute ini adalah Stasiun Paledang yang hanya melayani rute Bogor-Sukabumi. Letaknya agak lumayan jauh dari Stasiun Bogor, dengan berjalan kaki.
Sebagai check-point yang pertama adalah Stasiun Manggarai untuk nantinya kami bersama-sama akan menggunakan Commuter Line menuju Bogor. Kami berangkat sebelum subuh mengingat waktu itu adalah weekend sudah pasti dipastikan kereta akan penuh (untunglah kami sudah beli tiket lebih dahulu seminggu sebelumnya jadi bisa dipastikan kami akan kebagian tempat duduk)
Konon jika malam bulan purnama tiba, masyarakat di sekitar situs yang berlokasi di bawah puncak bukit sering mendengar alunan gamelan misterius yang datang dari arah puncak bukit. Dan memang setelah kita bertemu dengan salah satu kuncen disitu, ada beberapa batu yang jika dipukul akan menimbulkan bunyi dengan nada tertentu. Yang sampai sekarang jadi pemikiran saya adalah, apakah dahulu tempat ini merupakan sebuah candi seperti Borobudur atau memang dahulu sudah berserakan seperti sekarang, dan jikalau berserakan, alangkah saktinya orang-orang jaman purbakala dahulu, bisa membawa batu2 ini keatas, dan bahkan membuat undakan batu dari bawah hingga ke atas.
Setelah puas kami berfoto, kamipun turun dengan melalui jalan samping yang ternyata tidak securam waktu naik, dan sesampainya dibawah, kami sudah ditunggu oleh para tukang ojek tadi. Kembali kami harus memacu adrenalin kami menyusuri pegunungan, lembah dan jurang tanpa helm pengaman di kepala kami dank arena jalannya menurun, motor kamipun rasanya terbang melayang cepat sekali.
Di Stasiun Lampegan, kami sempat berfoto sejenak dengan mengambil lokasi sekitar Stasiun dan juga terowongan kuno yang dibangun pada jaman penjajahan belanda yaitu terowongan Lampegan.
Entah ini hanya mitos ataupun Sejarah, namun hal ini tidak kalah menariknya untuk di ceritakan yakni cerita mistik Nyi Ronggeng Sadea.
Cerita raibnya Nyi Ronggeng Sadea secara turun menurun hingga kini terus berkembang dimasyarakat sekitar Kamp Lampegan, Desa Cibokor Kec. Cibeber, Cianjur.
Diceritakan pada tahun 1882 Terowongan Lampegan selesai dibangun, untuk menghibur pejabat Belanda dan menak-menak Priangan, diundang Nyi Sadea, seorang ronggeng terkenal waktu itu. Usai pertunjukan, menjelang dinihari Nyi Sadea diantar pulang oleh seorang pria melalui terowongan yang baru diresmikan. Sejak itu Nyi Sadea hilang dan tidak diketahui keberadaannya. Ada 2 cerita berkembang, yang pertama Nyi Sadea karena kecantikannya diperistri oleh ‘penunggu’ terowongan Lampegan dan yang kedua adalah Nyi Sadea dijadikan tumbal saat peresmian Lampegan dan konon jasadnya di tanam di dalam tembok terowongan.
Mr Aditya Pratomo is a SCS Rooms Division Hotel Management Department, love tourism, Traveling and Photography are his Hobbies.