lumpur Lapindo
Mungkin ini yang disebut dengan istilah Dark Tourism, Dark Tourism jika diartikan secara langsung adalah pariwisata gelap, akan tetapi dark disini mewakili kata gelap,dimana maksudnya adalah sisi gelap perbuatan manusia antara lain: kematian,bencana,perang dan kematian.Yang temasuk obyek wisata dark tourism adalah: monument, museum dan tentunya tempat kejadian peristiwa itu berlangsung.
salah satunya adalah peristiwa keluarnya lumpur yang menyebabkan satu desa hilang terendam. dikenal dengab sebutan lumpur Lapindo. kenapa Lapindo? karena diambil dari nama PT Lapindo Brantas milik Aburizal Bakrie. Semburan lumpur panas itu muncul pertama kalinya pada 29 Mei sekitar pukul 05.00. Terjadinya di areal persawahan Desa Siring, Kecamatan Porong. Kabupaten Sidoarjo sekitar 150 meter barat daya sumur Banjar Panji 1 yang dikerjakan oleh Lapindo Brantas Inc.
Selama tiga bulan Lapindo Brantas Inc, yang merupakan anak perusahaan PT Energi Mega Persada Tbk, melakukan pengeboran vertikal untuk mencapai formasi geologi yang disebut Kujung pada kedalaman 10.300 kaki. Sampai semburan lumpur pertama itu, yang dalam dunia perminyakan dan gas disebut blow out, telah dicapai kedalaman 9.297 kaki (sekitar 3,5 kilometer). Kedalaman ini dicapai pukul 13.00 dua hari sebelum blow out.
Sesuai kelaziman pada pengeboran di kedalaman tersebut, lumpur berat masuk pada lapisan, disebut loss, yang memungkinkan terjadinya tekanan tinggi dari dalam sumur ke atas atau kick, antisipasinya menarik pipa untuk memasukkan casing yang merupakan pengaman sumur. Ketika penarikan pipa hingga 4.241 kaki, pada 28 Mei, terjadi kick.
sad but true!!