PENDAHULUAN

Hotel adalah “suatu perusahaan yang menyediakan jasa dalam bentuk akomodasi (penginapan) serta menyajikan hidangan dan fasilitas lainnya dalam hotel untuk umum, yang memenuhi syarat kenyamanan dan bertujuan komersial” (Damardjati, 2002). Sedangkan menurut Menparpostel dalam Surat Keputusan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi No. 37/PW.304/MPPT-86 (7 Juni 1986), hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial.

Pada saat ini, kebutuhan jasa perhotelan sangat banyak peminatnya sehingga pihak pengusaha perhotelan memandang hotel bukan saja sebagai suatu tempat untuk menginap tetapi lebih dari itu, hotel juga dapat digunakan sebagai tempat transaksi bisnis, tempat jamuan makan untuk tamu dan relasi – relasi bisnis, atau juga sebagai tempat diadakannya acara-acara khusus. Pada intinya hotel bertujuan menyediakan tempat untuk sementara waktu dengan memberikan pelayanan kepada konsumennya dengan harapan para tamu merasa puas.

Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman, serta fasilitas jasa lainnya yang semua pelayanannya diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu.

Hotel merupakan usaha jasa pelayanan yang cukup rumit pengelolaannya, yang menyediakan berbagai fasilitas yang dapat dipergunakan oleh tamu-tamunya selama 24 jam (untuk klasifikasi hotel berbintang 4 dan 5). Di samping itu, usaha perhotelan juga dapat menunjang kegiatan para usahawan yang sedang melakukan perjalanan usaha ataupun para wisatawan pada waktu melakukan perjalanan untuk mengunjungi daerah-daerah tujuan wisata, dan membutuhkan tempat untuk menginap, makan dan minum serta hiburan.

Guna menyiapkan tempat menginap yang bersih dan nyaman bagi para tamu, hotel dibantu oleh sebuah departemen yang memang bertugas dan bertanggung jawab untuk mengatur, menjaga dan merawat kebersihan kamar tamu yang menginap yaitu, housekeeping department

Housekeeping Department, khususnya room section, bertanggungjawab terhadap pemeliharaan kamar tamu hotel yang meliputi kebersihan, kerapian, keindahan, dan kenyamanan tamu di hotel. Selain unsur-unsur penting itu, pihak tata graha, khususnya seksi kamar, dituntut untuk memberikan pelayanan sebaik-baiknya sehingga tamu merasa puas selama tinggal di hotel dan menjadi pelanggan yang tetap (repeat guest).

Hotel menyediakan banyak fasilitas untuk memanjakan pelanggannya dengan memberi rasa nyaman dan aman agar pelanggan merasa betah. Room Section mempunyai kontribusi yang sangat besar untuk meningkatkan image hotel secara keseluruhan. Oleh sebab itu, kamar yang dijual kepada tamu harus dijaga dan dirawat kebersihannya.

Biasanya, tamu hotel menghabiskan paling tidak sepertiga dari waktu mereka untuk tinggal di kamar mereka. Kebersihan, fasilitas kamar yang berfungsi dengan baik, dan linen yang digunakan menjadi fokus utama dari Housekeeping Department, khususnya room section (S. Medlik, 2000).

Dalam menjaga dan merawat kebersihan dari kamar tidur tamu, Housekeeping Department, khususnya room section, banyak menemui kendala atau hambatan dalam menjalankan tugasnya. Salah satu kendala yang banyak ditemui adalah muncul kembalinya bedbugs (http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/01/08/kembalinya-si-bangsat-331624.html).

Bedbugs dewasa

Gambar 1 Bedbug dewasa

Sejauh ini kutu busuk tidak dikenal sebagai serangga yang dapat membawa penyakit yang membahayakan, kecuali reaksi alergi sebagai akibat gigitan kutu busuk. Secara ekonomi, kutu busuk akan amat merugikan, terutama bagi industri perhotelan karena hotel akan kehilangan tamu karena publisitas negatif, termasuk biaya-biaya lain yang berhubungan dengan kebersihan kamar dan kemungkinan tuntutan hukum (lawsuits) dan klaim asuransi dari pihak yang merasa dirugikan (http://registry.bedbugs.net/United-States/Franklin/1011-bed-bug-report-for-Americas-Best-Value-Inn)

HOUSEKEEPING DEPARTMENT

Housekeeping atau tata graha adalah salah satu bagian yang ada di dalam hotel yang menangani hal-hal yang berkaitan dengan keindahan, kerapihan, kebersihan, kelengkapan, dan kesehatan seluruh kamar, juga area-area umum lainnya agar seluruh tamu maupun karyawan dapat merasa nyaman dan aman di dalam hotel.

Adapun tanggung jawab Housekeeping Department terhadap tamu adalah menciptakan ruangan yang comfortable (nyaman) serta mengusahakan ruangan yang terjamin kebersihan dan keamanannya (hygiene & safety) (Perwani, 2004).

Dalam bahasa Inggris,  housekeeping mempunyai arti  house berarti rumah,  wisma, tempat menginap atau hotel, sedangkan keeping adalah menjaga, merawat, mengatur, dan  memelihara. Housekeeping dalam Bahasa Indonesia disebut dengan tata graha, yang berasal dari kata  tata berarti menjaga, merawat, mengatur, memelihara, sedangkan graha adalah bangunan, rumah,  wisma, dan hotel.

Definisi tata graha (housekeeping) adalah bagian dari departemen yang bertanggungjawab mengatur atau menata peralatan, menjaga kebersihan dan kenyamanan, memperbaiki kerusakan dan dekorasi dengan tujuan agar hotel tersebut tampak rapi, bersih, menarik dan menyenangkan bagi penghuninya. Fungsi housekeeping dalam hotel sangat penting. Kelancaran penyiapan dan pemeliharaan kebersihan kamar ditentukan oleh housekeeping oleh karena itu  maka housekeeping harus diperhatikan dengan baik agar para tamu betah tinggal di hotel.

HOUSEKEEPING ROOM SECTION

Room Section, atau bisa  juga disebut floor section, adalah salah satu bagian atau section dari housekeeping department yang mempunyai tugas pokok menjaga kebersihan, kerapihan, keindahan, kenyamanan dan kelengkapan kamar-kamar tamu.

Seksi ini bertanggungjawab terhadap pemeliharaan kamar tamu hotel, yang meliputi kebersihan, kerapian, keindahan dan kenyamanan tamu di hotel. Selain unsur-unsur penting itu, pihak housekeeping khususnya seksi kamar dituntut untuk memberikan pelayanan sebaik–baiknya sehingga tamu merasa puas selama tinggal di hotel dan menjadi pelanggan yang tetap (repeat guest) (Rumekso, 2004).

Agar dapat dijual dan memuaskan para tamu, kamar harus mempunyai klasifikasi tertentu, yaitu :

1. Cleanliness

Bersih dan terbebas dari kuman-kuman penggangu kesehatan

2. Comfortable

Melegakan, menyenangkan, di mana fasilitas-fasilitas yang ada dalam ruangan serasi dengan keadaan kamar

3. Attractive

Menarik dari segi desain dan dekorasinya

4. Safety

Dimana tamu merasa terjamin bahwa tidak akan terjadi kecelakaan dalam kamar yang dapat mengakibatkan cedera kepada tamu yang berada di dalamnya

Selain keindahan dan kebersihan hotel secara menyeluruh, salah satu daya tarik pada akomodasi adalah keindahan dan kebersihan kamar tidur. Keindahan dan kebersihan kamar tidur sangat perlu diperhatikan dan dijaga saat kita melakukan penataan kamar hotel sesuai dengan standar hotel.

Keindahan dan kebersihan kamar akan membuat hotel mempunyai keunggulan, antara lain :

  1. Suasana kamar hotel yang aman dan nyaman
  2. Tamu akan merasa senang tinggal di kamar yang bersih dan rapi, sesuai dengan standar kebersihan hotel
  3. Dalam kamar yang bersih, tamu akan betah tinggal lebih lama atau kembali lagi pada hotel yang sama
  4. Pendapatan utama hotel adalah kamar tidur, sehingga pelayanan dalam menata kamar hotel perlu tetap dijaga dan ditingkatkan.

GUEST ROOM

Guest room adalah elemen yang paling penting dalam usaha penginapan, apartment, hotel, atau sejenisnya. Kebersihan, penataan, dan penggunaan jenis furnitur harus disesuaikan dengan kebutuhan agar dapat memberikan kenyamanan kepada para tamu yang menginap dan menikmati segala fasilitas yang terdapat dalam kamar khususnya ataupun fasilitas-fasilitas lain diluar kamar sebagai faktor pendukung untuk memberikan kepuasan kepada tamu demi memberikan kesan bahwa hotel tempat dia menginap dapat dijadikan sebagai  rumah kedua baginya.

Guest room menjadi salah satu bagian yang paling penting dari sebuah hotel. Hal tersebut yang membuat tamu merasa senang karena sesuai dengan apa yang mereka bayar untuk menginap. Kebanyakan orang akan menilai ukuran kamar, fasilitas hotel, lokasi, dan kebersihan. Selain itu juga ada beberapa syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah kamar tidur tamu hotel, yaitu :

  1. Dinding kamar tidur kedap suara, sehingga kamar tidur terhindar dari kebisingan, baik yang disebabkan oleh suara dari luar maupun dari dalam hotel itu sendiri
  2. Pintu dilengkapi dengan alat pengaman berupa kunci doublelock, peeping hole, dan safety chain
  3. Seluruh lantai dilapis karpet yang terbuat dari bahan vinyl 20% dan wool 80%
  4. Jendela dengan tirai yang tidak tembus sinar dari luar
  5. Tersedia alat pengatur udara di kamar tidur, ventilasi dan exhaust fan
  6. Penataan interior kamar yang sesuai dengan standar hotel
  7. Tersedia sekurang-kurangnya satu stop kontak di setiap kamar
  8. Dinding kamar mandi harus terbuat dari bahan yang kedap air
  9. Tersedia instalasi air panas dan dingin

Faktor yang tidak kalah pentingnya dalam menyediakan fasilitas kamar yang bersih bagi tamu adalah tugas yang harus dilaksanakan oleh staf housekeeping itu sendiri, yaitu pembersihan kamar tidur tamu. Tugas utama dari staf housekeeping adalah menyiapkan kamar yang bersih dan siap huni. Hal-hal penting yang harus di ingat dalam proses pembersihan kamar adalah :

  1. Pembersihan kamar tidur
  2. Pembersihan kamar mandi
  3. Pembersihan lantai dan peralatannya
  4. Kebersihan linen
  5. Kelengkapan dan fungsi perlengkapan kamar

Pada trend pengelolaan hotel yang senantiasa dinamis sesuai dengan keinginan pasar, faktor kebersihan kamar tidur tamu menjadi kegiatan pokok di dalam penyelenggaraan hotel. Di dalam prinsip pengelolaan hotel atau akomodasi, memberikan kepuasan kepada konsumen melalui pelayanan yang berkualitas, terselenggaranya perusahaan hotel yang bertangung jawab dengan memberikan perlindungan atas kepentingan konsumen, masyarakat dan lingkungannya (Sulastiyono, 1999).

KEBERADAAN BEDBUG DALAM KAMAR HOTEL

Agar kamar hotel terhindar dari segala jenis bibit penyakit dan juga serangga pengganggu yang dapat mengganggu tamu hotel, terutama yang berada di dalam kamar, maka faktor kebersihan kamar tidur tamu menjadi tujuan utama yang harus di capai oleh pihak housekeeping. Salah satu masalah yang harus dihadapi oleh pihak hotel, khususnya housekeeping department yang berkaitan dengan masalah kebersihan kamar adalah munculnya kembali gangguan serangga yang berada di dalam kamar tidur tamu, yaitu bedbug.

Di Indonesia, sampai akhir tahun 1970an, permasalahan kutu busuk banyak ditemukan di rumah, gedung pertunjukan, hotel atau tempat lainnya dimana manusia tidur atau duduk. Tetapi karena keberhasilan pengendalian dengan insektisida berbasis organoklorin (al. DDT), kutu busuk praktis hampir dapat dikendalikan secara penuh, dan hampir tidak ada informasi tentang serangan bedbug dalam kurun waktu 1980-2000. Tetapi akhir-akhir ini, terutama dalam 3-5 tahun terakhir, kutu busuk mulai menjadi masalah, banyak ditemukan di hotel berbintang, losmen asrama, dan sedikit di rumah tinggal. (Intan Ahmad, 2011)

Sebenarnya permasalahan yang (mulai) terjadi di Indonesia tidak separah permasalahan yang sudah terjadi di banyak negara di Eropa,  Amerika Serikat, Canada, dan Australia; bahkan Malaysia dan Singapura mulai melaporkan adanya permasalahan dengan bedbug. Di AS, misalnya pada tahun 2007, dilaporkan telah terjadi peledakan populasi (out breaks) bedbug di 50 negara bagian (http://registry.bedbugs.net/hotels/hotel_chain.php?name=America). Bahkan di beberapa chain hotel internasional di Amerika Serikat, gangguan bedbug ini telah menyebar hingga menjadi problem yang sangat besar bagi pihak pengusaha hotel disana (http://registry.bedbugs.net/hotels/).

Bagian tempat tidur yang dipenuhi bedbugsGambar 2 Tempat tidur yang dipenuhi bedbug

Munculnya kembali bedbug, merupakan salah satu misteri dalam Entomologi mengingat serangga penghisap darah ini hampir tidak muncul untuk jangka waktu puluhan tahun. Walaupun demikian, adalah fakta bahwa dengan adanya globalisasi, orang dan barang dapat dengan mudah berpindah dari satu tempat/negara ke tempat/negara lainnya. Mobilitas ini  turut memberikan kontribusi terhadap penyebaran bedbug ini ke seluruh dunia. Indikasi ini dapat dilihat antara lain bahwa bedbug banyak ditemukan di tempat orang datang dan pergi seperti hotel, losmen, apartemen dan asrama. Bedbug (termasuk telurnya) dapat terbawa secara tidak sengaja beserta pakaian, dalam koper/ransel, suitcase, dsb.

Bedbug tidak hanya menyerang hotel-hotel di Amerika Serikat, tetapi juga menyerang hotel di Indonesia, contohnya yang terjadi pada tahun 2008, dimana di Bali disinyalir dua hotel besar juga terkena penyebaran serangga bedbug. Pada waktu itu Australia sudah terserang serangga bedbug dan di khawatirkan serangga ini masuk ke Bali melalui lalulintas wisatawan yang bepergian dari negara tertular ke Bali, yang bisa saja serangga ini tanpa sengaja berada di dalam tas wisatawan yang dibawa masuk ke Bali (http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberita&kid=3&id=9095).

BEDBUG DAN AKIBAT YANG DITIMBULKAN

Perjuangan manusia melawan gangguan hama sudah dimulai semenjak ia tercipta di muka bumi ini. Sebagian hama menyerang manusia dan hewan ternak baik secara langsung dengan menghisap darahnya, maupun tidak langsung sebagai penular berbagai jenis penyakit atau sebagai pengganggu dengan caranya “nimbrung”/ menempel pada inangnya sehingga menimbulkan gangguan fisik maupun psikis pada inangnya. Beberapa jenis hama diantaranya yaitu lalat, nyamuk, kutu, pinjal, caplak, tungau dan lain-lain (Kesumawati, 2011).

Kutu busuk (bedbug) tergolong ke dalam serangga penghisap darah yang dalam bahasa lokal dikenal dengan nama tinggi (bahasa Jawa), kepinding, tumbila (bahasa Sunda), atau bangsat.

Bedbug memiliki tubuh yang berbentuk oval dan pipih dorso-ventral dengan panjang sekitar 4-7 cm. Berwarna merah kecoklatan dan mengkilat, dan akan berubah menjadi coklat tua dan membengkak setelah menghisap darah. Pasangan sayap depan bedbug telah bermodifikasi menjadi tonjolan hemelitra, sedangkan sayap belakang menghilang, sehingga hewan ini juga dikenal tidak memiliki sayap.

Kutu Busuk atau bedbug , Cimex hemipterus, adalah serangga yang amat mengganggu manusia karena menghisap darah (umumnya di tempat tidur, kursi atau sofa). Darah diperlukan untuk kehidupan bedbug sejak menetas, menjadi nimfa, berganti kulit beberapa kali (setiap berganti kulit harus menghisap darah) dan menjadi dewasa. Setiap ekor bedbug betina akan bertelur sekitar 200 butir (3-4 butir telur setiap harinya). Dalam 5 bulan kutu busuk mencapai dewasa (dengan ukuran 6-10 mm) dan dapat hidup sampai 10 bulan.

Bedbug dewasa panjangnya hanya kira-kira setengah sentimeter, karena tubuhnya pipih dan tidak lebih besar daripada biji apel. Kepinding bisa bersembunyi hampir di semua tempat. Mereka bisa bersarang di kasur, mebel, stop kontak, atau bahkan di telepon. Bedbug biasanya tinggal dalam radius 3 sampai 6 meter dari tempat tidur atau ruang duduk. Bedbug biasanya menggigit saat korban mereka tidur. Namun, kebanyakan orang tidak pernah merasakan gigitannya karena kutu ini menyuntikkan cairan bius yang memungkinkan mereka leluasa mengisap darah hingga sepuluh menit.

Memang, tidak seperti nyamuk dan beberapa serangga lainnya, bedbug tidak menyebarkan penyakit menular. Namun, gigitan mereka bisa terasa gatal dan akhirnya membengkak, dan banyak orang tertekan secara emosi. Korban gigitan bedbug bisa mengalami insomnia, rasa malu, dan bahkan terus merasakan sensasi tidak nyaman seolah digigit, padahal kutu itu sudah lama tidak ada.

Gigitan bedbug menimbulkan reaksi gatal dan diikuti peradangan lokal, sehingga biasanya akan digaruk berulang-ulang. Pada keadaan ini aktifitas tidur dan lainnya menjadi terganggu. Gigitan bedbug biasanya ditandai dengan benjolan kecil keputihan dikulit yang apabila digaruk berulang-ulang akan berdarah, dan berakibat timbulnya infeksi sekunder. Gigitan bedbug menimbulkan kegatalan dan iritasi yang berakhir dengan perlukaan kulit akibat garukan. Luka dapat diperparah dengan adanya infeksi sekunder baik dari mikroba maupun jamur dan akhirnya membentuk kerak berwarna gelap (hiperkeratinasi) dan penebalan dipermukaan kulit (Graham, 2005).

Ada beberapa dampak atau akibat yang ditimbulkan dari gigitan bedbug bagi kesehatan masyarakat, yaitu :

  1. Sebagian orang, terutama yang tak telindung dalam waktu yang lama, tidak menunjukkan sedikit reaksi pada gigitan, yang mana biasanya nampak seperti noda merah kecil yang tidak menyebabkan gatal
  2. Orang yang tidak pernah digigit sebelumnya mengalami radang lokal, timbul rasa gatal yang hebat dan tidak enak tidur malam. Hasil gigitan menimbulkan bengkak yang keputih-putihan yang sering berlanjut pada pendarahan akibat digaruk, serta dapat menyebabkan infeksi sekunder
  3. Di dalam rumah yang dipenuhi bedbug, bila seorang menerima seratus atau lebih gigitan setiap malam, mungkin dapat menyebabkan kekurangan darah atau anemia pada anak-anak

BAGAIMANA MENGIDENTIFIKASI BEDBUG DAN TANDA KEHADIRANNYA

Bedbug dewasa mempunyai bentuk oval berwarna coklat gelap atau merah. Sedangkan yang masih muda berwarna lebih terang.  Serangga ini akan cenderung menjadi dalam kelompok (koloni) jadi sangatlah jarang ditemui di dalam satu kamar. Orang yang digigit menjadi terbangun, dengan noda darah yang tertinggal di atas bed sheet. Bedbug juga meninggalkan jejak berupa kotoran kecil yang merupakan kulit dan tinja mereka di atas kasur.

Bedbug dewasa mempunyai panjang 5 mm. Sebelum makan, serangga ini berbentuk oval pipih dan coklat muda, kemudian menjadi bulat dan gelap setelah makan. Mereka beraktifitas pada malam hari dan tertarik dengan kehangatan tubuh kita dan juga karbondioksida dalam nafas kita. Mereka biasanya ditemukan di kamar tidur tetapi bersembunyi di celah-celah di siang hari. Tempat persembunyian paling umum untuk kutu busuk berada di lapisan kasur, di celah-celah dalam kerangka tempat tidur, atau di mana dinding bertemu lantai. Infestasi yang jelas adalah apabila ditemukan noda gelap atau hitam di kasur dari kotoran kutu busuk. Juga tanda yang jelas adalah adanya bau yang tidak nyaman yang dihasilkan oleh bedbug (http://www.rajarayap.com/templates/blog/).

Karena semua tahapan bedbug (telur, nimfa, dan dewasa) mudah terbawa dalam tas, pakaian, koper, dan barang bawaan lainnya, hal ini membuat bedbug menjadi masalah besar bagi banyak hotel (yang tentu saja tidak akan secara terbuka menyampaikan permasalahannya), karena tamu datang dan pergi dengan berbagai barang bawaannya.

Bila sudah menetap, bedbug ini hidup di celah-celah kayu, tempat tidur (lipatan), karpet, laci, kursi/sofa, lemari, gorden, dan hampir semua bagian ruangan dapat merupakan tempat persembunyian bedbug (dan sulit sekali ditemukan, karena cara hidupnya yang amat tersembunyi). Mereka akan keluar pada malam hari atau siang hari dalam keadaan ruang agak gelap untuk menghisap darah manusia. Bedbug dapat berpindah dengan mudah dari satu tempat ke tempat lainnya (~6-30 meter). Selain itu, bedbug ini dapat bertahan hidup walau tanpa makanan (darah, mereka hanya memerlukan darah untuk kehidupannya) untuk jangka waktu sampai 5 bulan.

Pemencaran kutu busuk dari satu tempat ke tempat lainnya adalah melalui baju yang dipakai orang, tas, atau peralatan kandang yang mengandung kutu busuk. Biasanya yang potensial sebagai sumber pemencaran dan yang bertanggung jawab dalam proses ini ialah kutu busuk betina yang sudah mengandung telur (gravid). Penyebaran yang meluas dari satu tempat ke tempat lainnya berkaitan dengan mobilitas orang dan sanitasi lingkungan yang buruk  (Kesumawati, 2011).

PENGENDALIAN DAN PEMBERANTASAN BEDBUG

Hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan cara mengadakan inspeksi atau pemeriksaan secara menyeluruh terhadap kamar tidur tamu yang telah terkena serangan serangga bedbug. Pemeriksaan secara menyeluruh dapat dengan mudah mendeteksi kehadiran bedbug di dalam kamar.

Tempat pertama yang harus di periksa adalah kasur (mattress) yang merupakan tempat favorit yang menjadi persembunyian bedbug.  Mattress harus di balik dan diperiksa dengan teliti keseluruhan mattress dan juga spring box. Interior jahitan dan juga kerutan yang terdapat pada mattress juga dapat menjadi tempat persembunyian bedbug. Waspadai juga untuk mencari jejak-jejak yang mungkin di tinggalkan oleh bedbug (seperti sisa tinja, telur dan juga nimfa).

Dalam banyak kasus, jejak bedbug di atas mattres bahkan sulit untuk terlihat. Periksa juga spring box dan setiap celah-celah maupun retakan kecil atau sudut yang tersembunyi yang berpotensial untuk menjadi tempat persembunyian bedbug. Itulah sebabnya dengan membawa senter akan sangat berguna ketika melakukan pemeriksaan menyeluruh.

Setelah memeriksa mattress, kemudian dapat dilanjutkan ke setiap furniture yang ada di kamar. Bedbug senang bersembunyi di furniture yang memiliki jok seperti sofa atau kursi. Jika Anda melihat jejak bedbug ini, pastikan untuk mengasumsikan yang terburuk, karena jika sudah terlihat, ada kemungkinan bedbug ini telah menyebar ke semua ruangan.

Apabila ditemukan adanya bedbug di suatu kamar atau tempat tidur dan furniture lainnya, maka barang-barang tersebut harus di isolasi atau dikeluarkan. Jangan sekali-kali memindahkannya ke gudang sebelum dibersihkan dan dikendalikan. Pahami betul sifat-sifat, biologi dan darimana kemungkinan datangnya kutu busuk agar hasil pengendaliannya dapat maksimal.

Tempat terakhir adalah tepi karpet. Hal ini cukup umum untuk bedbug untuk merayap di  sepanjang sudut karpet di kamar. Periksa dengan teliti tepi karpet dan ingat bahwa bedbug senang untuk  bersembunyi di sudut-sudut gelap dan celah-celah kecil (http://bedbugs.net/how-to-inspect-your-hotel-room-for-bed-bugs/)

Dalam mengatasi penyebaran bedbug akibat pengaruh mobilitas penduduk yaitu dengan cara malakukan pengawasan terhadap barang yang dibawa oleh wisatawan dari daerah asal saat masuk ke hotel atau tempat-tempat sejenisnya. Hal tersebut dapat terjadi tentunya harus dengan adanya kerja sama antara wisatawan dengan pihak hotel atau instansi yang terkait lainnya. Deteksi di mana bedbug berada harus dilakukan secara mendetail (bongkar semua) dan memerlukan waktu beberapa jam untuk serta hal tersebut tidak bisa hanya bergantung kepada satu pihak saja.

Pengendalian tidak harus menggunakan insektisida. Pengunaan insektisida ketika serangan bedbug sangat luar biasa dan untuk mencegah penyebaran yang lebih luas dan cepat. Bedbug sangat rentan terhadap kelembaban yang tinggi dan suhu 44-45 C. Oleh karena itu banyak orang memberantas bedbug ini dengan menyiram air panas tempat persembunyian bedbug atau menjemur kasur, tempat tidur atau perabotan rumah lain yang terinfestasi bedbug di bawah terik matahari selama beberapa jam (sekitar 4 jam).

Ketika harus menggunakan insektisida, gunakan insektisida yang banyak dijual di pasar dengan hati-hati, ikuti aturan yang tertera pada label, dan ulang penggunaanya sampai semua telur yang menetas ikut mati. Biasanya insektisida hanya membunuh bedbug stadium nimfa dan dewasa, sedangkan telurnya cukup tahan, oleh karena itu tunggu sampai menetas, lakukan penyemprotan ulang (Intan Ahmad, 2011)

SIMPULAN

Salah satu fasilitas penunjang untuk majunya dunia pariwisata adalah hotel, yaitu sarana akomodasi bagi para wisatawan. Agar para wisatawan yang mempergunakan sarana akomodasi ini merasa senang, nyaman serta mendapatkan kepuasan di dalam menerima service selama tinggal di hotel, maka hotel harus dikelola secara profesional.

Housekeeping Department merupakan bagian yang sangat penting kedudukannya di dalam suatu hotel, sebab housekeeping department adalah bagian yang bertugas dan bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan, kerapihan, keindahan, dan kenyamanan di seluruh area hotel. Salah satu bagian dari housekeeping department yang bertugas untuk menjaga kebersihan, kerapihan, keindahan dan kelengkapan kamar-kamar tamu adalah Room Section (Floor Section).

Penyediaan kamar yang bersih, sehat dan bebas dari penyakit dan juga serangga pengganggu menjadi salah satu tugas pokok dari housekeeping floor section, agar tamu merasa betah menginap di hotel tersebut. Salah satu masalah yang timbul kembali dan harus dihadapi oleh pihak hotel, khususnya housekeeping department adalah munculnya kembali gangguan serangga pengganggu yang berada di dalam kamar tidur tamu yaitu bedbug.

Bedbug atau dikenal dengan kutu busuk (Cimex hemipterus) adalah serangga yang amat mengganggu manusia karena menghisap darah (umumnya di tempat tidur, kursi atau sofa). Darah diperlukan untuk kehidupan bedbug sejak menetas, menjadi nimfa, berganti kulit beberapa kali (setiap berganti kulit harus menghisap darah) dan menjadi dewasa. Setiap ekor bedbug betina akan bertelur sekitar 200 butir (3-4 butir telur setiap harinya). Dalam 5 bulan bedbug mencapai dewasa (dengan ukuran 6-10 mm) dan dapat hidup sampai 10 bulan.

Munculnya kembali bedbug menjadi masalah serius pihak hotel, khususnya housekeeping department karena bagian ini adalah yang bertugas untuk menyediakan kamar yang bersih dan aman bagi tamu yang menginap. Penyebaran bedbug ini tidak hanya terjadi di negara Eropa, Canada, Amerika Serikat dan Australia, bahkan pada tahun 2008, bedbug ini pernah di indikasikan menyerang hotel di Bali.

Tempat persembunyian paling umum untuk bedbug berada di lapisan kasur, di celah-celah dalam kerangka tempat tidur, atau di mana dinding bertemu lantai. Infestasi yang jelas adalah apabila ditemukan noda gelap atau hitam di kasur dari kotoran bedbug. Juga tanda yang jelas adalah adanya bau yang tidak nyaman yang dihasilkan oleh bedbug

Gigitan bedbug tidak mungkin bisa membangunkan korbannya. Gigitan ini dapat terjadi di mana saja pada tubuh, tetapi sering terjadi dekat dengan pembuluh darah di kulit. Seekor bedbug biasanya menggigit lebih dari sekali di wilayah yang sama namun apabila ditemukan gigitan pada beberapa area yang berbeda pada tubuh menunjukan telah digigit oleh beberapa bedbug.

Bedbug biasanya memasuki properti dengan terbawa pada pakaian atau didalam furniture. Sumber bedbug yang paling umum adalah dari tinggal di sebuah hotel yang sudah terinfestasi bedbug. Bedbug atau telur mereka terbawa ke dalam pakaian atau koper dan kemudian terbawa pulang.

Pengendalian dan pemberantasan bedbug dapat dilakukan dengan cara mengadakan inspeksi atau pemeriksaan secara menyeluruh terhadap kamar tidur tamu yang terkena serangan serangga bedbug. Mattress, spring box, interior jahitan maupun lekukan yang terdapat pada permukaan mattress dapat menjadi tempat potensial untuk berkembang biak dan bersembunyinya bedbug. Selain itu juga di setiap retakan dan celah tersembunyi yang terdapat di dalam kamar tidur tamu dapat menjadikan tempat ideal untuk bedbug.

Adanya kerjasama antara pihak-pihak hotel, wisatawan, dan juga instansi terkait dapat mengatasi penyebaran bedbug dengan cara melakukan pengawasan terhadap barang yang dibawa oleh wisatawan yang dicurigai telah terjangkit bedbug di negara asalnya.

Ketika serangan bedbug dirasakan sudah sangat menyebar, maka penggunaan insektisida dapat menjadi alternatif akhir untuk memberantas serangan bedbug ini.

DAFTAR PUSTAKA

Damardjati, R. (2002). Istilah-Istilah Dunia Pariwisata. Pradnya Paramita

Graham, R. (2005). Lecture Notes on Dermatology. Penerbit Erlangga

Intan Ahmad, P. (2011). Fakta Tentang Kutu Busuk (Bedbugs), Cimex hemipterus (Hemiptera:Cimicidae), dan Cara Pengendaliannya. Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH-ITB)

Kesumawati, U. (2011). Berbagai Jenis Serangga Pengganggu Pada Hewan Ternak di Indonesia dan Pengendaliannya. Bogor : Bagian Parasitologi dan Entimologi Kesehatan. Dept. Ilmu Penyakit Hewan dan Kesmavet. Fakultas Kedokteran Hewan. IPB.

Perwani, Y.S. (2004). Teori dan Petunjuk Praktek Housekeeping. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Rumekso. (2004). Housekeeping Hotel. Yogyakarta : Penerbit ANDI

S. Medlik, H.I. (2000). The Business Of Hotel. USA : Elsevier Linacre House, Jordan Hill, Oxford

Sulastiyono, A. (1999). Manajemen Penyelenggaraan Hotel. Bandung : Penerbit ALFABETA

SUMBER ONLINE

http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/01/08/kembalinya-si-bangsat-331624.html

http://registry.bedbugs.net/United-States/Franklin/1011-bed-bug-report-for-Americas-Best-Value-Inn

http://registry.bedbugs.net/hotels/hotel_chain.php?name=America

http://registry.bedbugs.net/hotels/

http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberita&kid=3&id=9095

http://www.rajarayap.com/templates/blog/

http://www.rentokil.co.id/kostumer-perumahan/serangga-merayap/kutu-busuk/

http://bedbugs.net/how-to-inspect-your-hotel-room-for-bed-bugs/

PENULIS

Aditya Pratomo &  Dani Rahadian