KUE DONGKAL, JAJANAN KHAS BETAWI YANG MULAI TERGERUS ZAMAN By Aditya Pratomo
Kue Dongkal merupakan salah satu jajanan tradisional masyarakat Betawi yang sudah jarang sekali kita temui karena tergerus perkembangan zaman.
Kue dongkal terbuat dari tepung yang berasal dari beras yang ditumpuk hingga halus. Tepung ini kemudian diisi dengan gula aren kemudian dimasukan kedalam wadah berbentuk tumpeng dan dikukus. Kue ini biasanya disajikan diatas daun pisang dan ditaburi parutan kelapa diatasnya. Kue Dongkal paling nikmat jika disantap saat masih hangat. Kue ini boleh dibilang mirip dengan kue Putu yang dalam budaya Betawi disebut Kue Sodok krn hampir seluruh bahan yg dipakai sama…
Dongkal terbuat dari tepung yang berasal dari beras yang ditumpuk hingga halus. Tepung ini kemudian diisi dengan gula aren. Kue ini kemudian dibentuk seperti tumpeng dan dikukus. Kue ini biasanya disajikan diatas daun pisang dan ditaburi parutan kelapa diatasnya. Jajanan pasar ini paling nikmat disantap di kala masih hangat.
Dalam budaya Betawi bahasa keseharian begitu dominan dlm bahasa formal maka tak heran.. istilah2 penamaan apapun berasal dari bahasa umum dipakai sehari-hari … hal ini tercermin dari karakter orang Betawi yg spontan dan sederhana. Begitu pun penyebutan kue Dongkal (dongkel/congkel) yang artinya tak lebih mengeluarkan dengan cara mendongkal setelah kue ini masak dalam kukusan/cetakan..
Kue dongkal sendiri memang punya pengaruh dari Jawa yang dalam istilah Jawa ialah “Awuq” Lazimnya kue berbahan sederhana ini dlm tradisi Betawi biasanya ada dalam tradisi Betawi Ora (Kampung) daerah pinggiran Jakarta, khususnya daerah tempatnya si Pitung mangkal, yaitu Rawa Belong, Sukabumi Utara dan sekitarnya, Bekasi dan lainnya..
Kue ini biasanya dapat ditemui dalam acara2 hajatan dlm budaya Betawi semisal khitanan atau syukuran pembangunan rumah.