Soto menjadi Branding Makanan Nasional Indonesia
Sudah dapat dipastikan bahwa beragam masakan dapat kita temui di Indonesia. Karena Indonesia memiliki daerah yang sangat luas, tersebar dari ujung barat sampai ke timur dan terdiri dari berbagai adat istiadat, kebudayaan dan makanan khas masing-masing daerah.
Wisatawan asing yang datang ke Indonesia selain menikmati keindahan alam, juga menikmati kekhasan masakan tradisional tiap daerah yang dikunjungi. Walaupun masakan Indonesia sangat beragam, Indonesia belum memiliki masakan khas nasional seperti Negara-negara lain, contohnya Tom Yum dari Thailand, Sushi dari Jepang, dll.
Akhirnya pada tanggal 29 Maret 2017 yang lalu pada acara ‘Dialog Gastronomi Nasional ke-2’, di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta Menteri Pariwisata Arief Yahya memutuskan “Soto menjadi makanan Khas Nasional”(http://traveltextonline.com/dining-travel/soto-akhirnya-jadi-branding-makanan-nasional).
Mengapa Soto menjadi pilihan ? Karena soto sudah sangat dikenal oleh semua orang dari berbagai kalangan baik orang yang tinggal di pedesaan maupun orang yang tinggal di perkotaan, bahkan bapak Presiden pun mengenal soto. Soto sangat lah mudah dibuat dan bumbu-bumbu yang diperlukan pun semua tersedia di Indonesia. Kurang lebih ada 25 macam soto yang ada di Indonesia, bahkan salah satunya sudah masuk di dalam 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia, yaitu Soto Lamongan. Soto dapat dinikmati kapan saja, mulai dari makan pagi sampai dengan makan malam.
Karenanya bapak Menteri sangat optimis bahwa Soto dapat bersaing dengan masakan Negara lain yang sudah lebih dulu mendunia seperti Tom Yum dari Thailand ataupun Pho dari Vietnam.
Mari kita ikut serta memperkenalkan Soto sebagai masakan nasional Indonesia. Karena kita bangga sebagai bangsa Indonesia yang memiliki begitu banyak warisan budaya salah satunya adalah warisan kuliner yang harus kita jaga bersama